Tokoh Energi Republik Indonesia Bulan ini

Bisnis Energi (21/9/2014), Hari ini saya ingin menuliskan tentang tokoh-tokoh di republik ini yang telah mencatatkan diri sebagai tokoh yang berhubungan dengan perkembangan energi di Indonesia sejak jaman kemerdekan sampai dengan sekarang. Tokoh energi yang saya pilih berdasarkan kriteria bebas dengan referensi dari semua media informasi yang ada termasuk web, blog, majalah, buku, koran dan televisi.

Bulan ini saya akan menuliskan tentang Bapak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang Pertama yaitu Chaerul Saleh (1959 - 1963).
Chaerul Saleh memilik gelar sebagai Datuk Paduko Rajo, lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, 13 September 1916. Beliau adalah seorang pejuang dan tokoh politik Indonesia yang pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri, menteri, dan ketua MPRS antara tahun 1957 sampai dengan tahun 1966.

Kota Kelahiran dan Pendidikan
Beliau seorang tokoh yang dilahirkan di Minangkabau dari Ayah seorang dokter yang sempat menjadi calon anggota Volksraad. Dia di sekolahkan ayahnya di Europeesche Lagere School (ELS), Bukit Tinggi (1924-1931) dan lulus dari ELS melanjutkan sekolah ke Hogereburgerschool (HBS) di Medan. Kemudian beliau merantau ke Batavia setelah bertemu dengan Yohana Siti Menara Saidah, putri dari Lanjumin Dt.Tumangguang yang kelak menjadi istrinya. Di Batavia beliau bersekolah di Koning Willemdrie atau HBS 5 tahun di Jakarta Salemba yang kemudian dia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum, Jakarta.

Tokoh Perjuangan
Pada masa Hindia Belanda, beliau memimpin sebagai Ketua Persatua Pemuda Pelajar Indonesia (1940-1942). Setelah Jepang masuk Indonesia, beliau kembali menjadi anggota Seinendan dan anggota Angkatan Muda Indonesia, yang kemudian berbalik arah menjadi anti-Jepang dan ikut membentuk Barisan Banteng serta menjadi anggota Putera pimpinan Soekarno, Hatta, Ki Hajjar Dewantoro dan Kyai Haji Mas Mansyur.
Beliau juga merupakan salah satu tokoh penting dibalik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan tokoh yang lain seperti Sukarni, Wikana dan pemuda-pemuda lainnya dari Menteng 31, ia menculik Soekarno dan Hatta dalam peristiwa Rengasdengklok yang menuntut kedua tokok ini segera membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.  


Jasa dan Kehormatan
Salah satu ide besarnya adalah membuat batas teritorial negara kepulauan dengan jarak 12 mil laut yang disahkan pada tanggal 13 Desember 1957.
Di bidang energi beliau adalah seorang tokoh politik yang diangkat sebagai Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan dan Migas pada tanggal 10 Juli tahun 1959 yang jabatannya berakhir pada tanggal 13 November 1963 setelah beliau diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri III.
Pada tanggal 8 Februari 1967 ia meninggal dunia dengan pangkat terakhir yang diperoleh adalah Jenderal Kehormatan TNI AD, dan beberapa bintang jasa diantaranya Bintang Gerilya, Satyalencana Peristiwa Aksi Militer II, Satyalencana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan, Bintang Mahaputra Tingkata III, Satyalencana Satya Dharma, Lencana Kapal Selam RI, dan Doktor Honoris Causa dalam Ilmu Kemasyarakatan dari Universitas Hasanuddin.

1.      Sumber: http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/240/Chaerul-Saleh
http://id.wikipedia.org/wiki/Chaerul_Saleh


Semoga bermanfaat. Bravo!!!

Postingan Populer