378 Desa Di Sumsel Masih Gelap Gulita di Tengah Surplus Sumber Energi

Palembang - Bisnis Energi (29/10/2014), Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin mengungkapkan keironian atas 376 desa yang tersebar di Sumsel belum dialiri oleh listrik. Sehingga masyarakat desa masih merasakan gelap gulitanya saat malam hari. 
Hal ini tidak sejalan dengan rencana 5-6 tahun ke depan, akan adanya pebangunan pembangkit listrik baru yang berjumlah 11 pembangkit di Sumsel. Total kapasitas pembangkit tersebut sebesar 5000 Mega Watt (MW).  Menurutnya bila kapasitas tegangan listrik sudah mencapai 500 Kilo Volt (KV), sudah dipastikan Sumsel akan dapat mensuplai listrik sampai ke Provinsi Aceh.
"Ini kan ironi ketika kita mengirim listrik ke luar, tapi pedesaan kita tidak. Tapi memang desa-desa yang belum dialiri listrik itu tersebar di wilayah yang luas,"kata Alex saat menghadiri acara peringatan Hari Listrik Nasional ke-69 di Kantor PLN Unit Pembangunan III, hari Senin (27/10/2014).
Oleh karena itu dia sangat berharap agar permasalahan listrik yang masih banyak dikeluhkan masyarakat bisa diutamakan oleh PT PLN (Persero). Surplus listrik mesti digunakan untuk menyuplai daerah terdekat terlebih dahulu setelah itu baru di suplai ke propinsi yang lain.
Disamping itu Alex juga menegaskan bahwa Sumsel tetap bangga bahwa sumber energi listrik yang dihasilkan bersumber dari Sumsel sendiri. Sangat beda dengan wilayah lain yang bisa jadi memiliki pembangkit dengan kapasitas lebih besar tapi sumber energinya berasal dari luar wilayahnya. Seperti di Jawa dan negara tetangga Singapore yang terang benderang karena sumber gas dan batubara dari Sumsel.
"Kita harap besarnya listrik yang diandalkan ini bisa dimanfaatkan untuk Asian Games 2018 dan kebutuhan KEK ke depan. Saya percaya dengan PLN,"cetusnya.
Sementara itu General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu (WS2JB), Paranai Suhasfan mengatakan 376 desa yang belum dialiri listrik tersebut merupakan wilayah yang memang sulit dijangkau jaringan listrik dari pihaknya.
Kendala lain yang dihadapi oleh PLN adalah soal pendanaan untuk pengadaan listriknya meski dana tersebut didapatkan dari APBN melalu Pemda.
"Awalnya ada sekitar 3000an desa yang belum disuplai listriknya di tiga provinsi yang kami bawahi, tapi sekarang sudah berkurang menjadi 300an,"ungkapnya.
Paranai mengatakan bahwa keterkaitan pengadaan penerangan di desa yang ada saat ini, umumnya desa yang sudah menggunakan pembangkit listrik sendiri berupa diesel. Namun diesel ini masih terbatas dan tidak dapat digunakan selama 24 jam. "Mereka tidak beli dari swasta,"ulasnya.
(Sumber:  sidonews.com; energitoday.com)
  
 

Komentar

Postingan Populer