Pemanfaatan Fosfat Alam dan Metoda Eksplorasinya


http://bisnisuntung7.blogspot.com/
Bisnis Energi (25/8/2015), Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis dimana kandungan fosfor ini dinyatakan sebagai bone phospate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5. Fosfat alam merupakan sumber P yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri seperti pupuk P yang mudah larut/water-soluble P/WSP (antara lain TSP, SP-18, SSP, DAP, MOP), bahan kimia, produk makanan, suplemen hewan, dan detergen. Fosfat alam yang mempunyai reaktivitas atau kelarutan tinggi dapat digunakan secara langsung sebagai pupuk pada lahan kering masam dan dapat juga digunakan di lahan sawah masam bukaan baru atau lahan sulfat masam dengan syarat Fe dalam fosfat rendah. Penggunaan fosfat alam pada tanah masam dalam jangka panjang cenderung meningkatkan Ph tanah. Hal ini lebih menguntungkan karena dapat meningkatkan ketersediaan hara-hara lain yang diperlukan tanaman.
Berdasarkan proses pembentukannya, deposit fosfat ditemukan dalam beberapa formasi geologi seperti di batuan beku, batuan sedimen, dan guano. Deposit fosfat pada batuan beku (apatit) merupakan fosfat primer dikarenakan gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Pada umumnya endapan fosfat ini berasosiasi dengan batuan alkali kompleks terutama karbonit kompleks dan sienit. 
Deposit fosfat marin merupakan fosfat alam yang terdapat pada batuan sedimen. Pembentukan fosfat marin ini dipengaruhi oleh fosfat yang terendapkan dalam proses sedimentasi sehingga kenampakannya seperti perlapisan-perlapisan. 
Pada umumnya endapan fosfat marin ini berasosiasi dengan batuan sedimen karbonat klastik. Sedangkan deposit fosfat guano merupakan fosfat alam yang terdapat pada batuan sedimen khususnya banyak terdapat pada batugamping terumbu. 
Pembentukan fosfat guano ini dipengaruhi oleh akumulasi hasil ekskresi burung laut atau kelelawar dimana proses ini terjadi pada area pesisir atau laut dangkal pada kurun waktu geologi. 
Karakteristik dari area pesisir atau laut dangkal ini adalah banyak terdapatnya batugamping terumbu sehingga indikasi atau zona prospeksi fosfat guano terdapat pada area dengan litologi batugamping terumbu. 
Untuk mengetahui lebih detail mengenai potensi fosfat pada suatu wilayah, dapat dilakukan survei berupa survei topografi, pemetaan geologi, survei geofisika, drilling (pemboran), dan survei geokimia. 
Survei topografi bertujuan untuk mengetahui keadaan permukaan atau lahan daerah yang dipetakan, informasi yang disajikan meliputi keadaan fisik/detail baik yang bersifat alamiah atau buatan manusia serta keadaan relief (tinggi-rendah) permukaan lahan atau area yang dipetakan. 
Survei pemetaan geologi bertujuan untuk mengetahui batas sebaran fosfat yang bertujuan untuk mengcover area prospek fosfat. 
Survei geofisika (resistivity) bertujuan untuk mengetahui potensi fosfat sampai dengan kedalaman tertentu yang dilihat berdasarkan tahanan jenis (resistivity) sehingga dapat diketahui pola penyebarannya. 
Metode penyelidikan selanjutnya adalah drilling atau pemboran eksplorasi. Tujuan dari pemboran eksplorasi adalah untuk menemukan cadangan baru secara faktual yang terdapat di dalam suatu lapisan. 
Survei geokimia bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia berdasarkan sampel core sehingga hasil tersebut dapat dibuat zonasi kualitas fosfat ply by ply yang dibedakan berdasarkan grade atau kadarnya. 
Volume cadangan batuan fosfat dapat dihitung berdasarkan perhitungan cadangan tertambang (mineable reserve) dengan menggunakan software. 
Kami PT.Citrakansa Emeralindo dapat membantu didalam melakukan eksplorasi fosfat ini dan dapat menghubungi kami di nomor telp 021 7992905 dan 0811188430. (By Zahir & Hens)
http://bisnisuntung7.blogspot.com/

Komentar

Postingan Populer