IHSG Turun Akibat Tertekannya Harga Minyak dan Nilai Rupiah

Jakarta - Bisnis Energi (3/12/2015), Di awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini menunjukkan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat penurunan tajam harga minyak dunia dan penguatan dolar Amerika.

IHSG turun 0,4 persen atau 19,37 poin ke level 4.526,49 pada pembukaan. Pada pukul 09.10 WIB, IHSG masih tertekan 0,49 persen atau 22,39 poin ke level 4.523,47.
Ada 19 saham yang menguat, 61 saham melemah dan 441 saham stagnan dari 521 saham yang diperdagangkan di BEI.
Beberapa saham big cap melorot seperti PT Astra International Tbk (ASII) yang turun 0,79 persen dan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BBRI) yang juga melemah 0,67 persen.

Analis menyatakan bahwa IHSG kembali bergerak melemah. "Hari ini kami perkirakan IHSG akan kembali terkoreksi mengikuti kecenderungan pelemahan bursa-bursa regional Asia", demikian diungkapkan Tim Riset Samuel Sekuritas.

Bursa Asia tertekan oleh penurunan tajam harga minyak menjelang pertemuan OPEC akhir pekan ini. Indeks Nikkei 225 melemah 0,29 persen, sedangkan Stratis Time turun 0,56 persen.

Negara anggota OPEC diproyeksikan memutuskan untuk mempertahankan kuota produksi dalam pertemuan yang berlangsung di Wina, Austia di tengah kelesuan harga minyak.

Harga minyak WTI dini hari tadi ditutup merosot 4,56 persen ke USD 39,94 per barel dan menguat ke USD 40,14 per barel pada pukul 09.00 WIB hari ini.

Selain itu pelemahan IHSG juga diakibatkan tertekannya nilai rupiah akibat penguatan dolar Amerika setelah pidato Gubernur The Fed Janet Yellen.

Yellen mengatakan penundaan penaikan suku bunga The Fed justru menambah resiko karena akan memaksa laju kenaikan yang lebih tajam di masa depan.
(Sumber: bisnis.com)

Komentar

Postingan Populer