Potensi Logam Tanah Jarang (Rare Earth Elements-REE) Di Indonesia (Edisi 1)


sumber: wikipedia.com
Bisnis Energi (9/9/2015), Logam Tanah Jarang (LTJ) adalah kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik terutama 15 lantanida ditambah skandium dan yttrium. Skandium dan yttrium dianggap sebagai logam tanah jarang karena sering ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida dan memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan lantanida.   
Meskipun namanya logam tanah jarang, logam-logam ini cukup melimpah jumlahnya di kerak bumi. 




Logam tanah jarang tidak ditemukan berupa unsur bebas dalam lapisan kerak bumi. Namun ia berbentuk paduan membentuk senyawa kompleks sehingga logam tanah jarang harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawa kompleks tersebut.


logam tanah jarang
Kelompok logam ini pertama kali ditemukan pada tahun 1787 oleh seorang letnan angkatan bersenjata Swedia bernama Karl Axel Arrhenius. Ia mengumpulkan mineral hitam ytterbit dari penambangan feldspar dan kuarsa di dekat Desa Ytterby, Swedia. Kemudian, mineral ini berhasil dipisahkan oleh J. Gadoli pada tahun 1794 dengan memperoleh mineral ytterbit. Selanjutnya, nama mineral tersebut diganti menjadi gadolinit pada tahun 1800. Penemuan unsur baru ini kemudian memicu penelitian selanjutnya yang menghasilkan penemuan unsur-unsur logam tanah jarang lainnya. Diperkirakan deposit dari REE ini lebih banyak terdapat di laut. Hampir 50 % dari cadangan dunia REE (ton 55m) terletak di China.
 

Berikut ini adalah daftar 17 logam tanah jarang, nomor atom beserta simbol, asal namanya, dan penggunaan utama dari logam tersebut. Beberapa logam-logam ini dinamai dari ilmuwan yang menemukannya dan beberapa lagi diambil dari tempat dimana logam tersebut ditemukan.  
  bisnisuntung7.blogspot.com

Secara umum, logam tanah jarang ditemukan dalam bentuk senyawa kompleks fosfat dan karbonat. Di bawah ini adalah beberapa contoh mineral logam tanah jarang yang ditemukan di alam :
  1. Bastnaesit (CeFCO3), merupakan sebuah fluoro-carbonate serium yang mengandung 60–70% oksida logam tanah jarang seperti lanthanum dan neodymium. Mineral bastnaesit merupakan sumber logam tanah jarang yang utama di dunia. Bastnaesit ditemukan dalam batuan kabonatit, dolomit breccia, pegmatit, dan amfibol skarn.
  2. Monazit ((Ce,La,Y,Th)PO3), merupakan senyawa fosfat logam tanah jarang yang mengandung 50-70% oksida LTJ. Monasit diambil dari mineral pasir berat yang merupakan hasil samping dari senyawa logam berat lain. Monasit memiliki kandungan thorium yang cukup tinggi sehingga mineral tersebut memiliki sifat radioaktif. Thorium tersebut memancarkan radiasi pengion. Monasit dalam jumlah tertentu dikategorikan sebagai TENORM (Technologically Enhanced Naturally Occuring Radioactive Material) yaitu zat radioaktif alam yang dikarenakan kegiatan manusia atau proses teknologi terjadi peningkatan paparan potensial jika dibandingkan dengan keadaan awal, penanganan TENORM mesti mematuhi batasan paparan radiasi sebagai berikut : Paparan pekerja 20 mSv/th atau 10 uSv/jam dan Paparan publik 1 mSv/th.
  3. Xenotime (YPO4), merupakan senyawa ittrium fosfat yang mengandung 54-65% logam tanah jarang termasuk erbium, cerium, dan thorium. Xenotime juga ditemukan dalam mineral pasir berat seperti pegmatite dan batuan leleh (igneous rocks)
  4. Zircon, merupakan senyawa zirconium silicate yang di dalamnya ditemukan thorium, ittrium, dan cerium.
Dalam memperoleh mineral di atas, tidak bisa didapatkan dengan mudah. Karena jumlah mineral tersebut sangat terbatas. Telebih lagi mineral di atas tidak terpisah sendiri tetapi ia tercampur dengan mineral lain. Seperti contohnya di Kepulauan Bangka Belitung, mineral ini merupakan hasil samping dari penambangan timah sehingga sebelum memperoleh mineral di atas, diperlukan proses pemisahan terlebih dahulu. Mineral-mineral yang mendominasi dalam senyawa logam tanah jarang di atas adalah lanthanum, cerium, dan neodymium sehingga mineral ini menjadi ekonomis untuk dilakukan proses ekstraksi dimana pemanfaatan ketiga mineral ini sangat tinggi dibanding mineral logam tanah jarang lainnya.  (Zahir & Hens)
(Sumber: wikipedia.com, www.psdg.bgl.esdm.go.id) 

Komentar

Postingan Populer