Pemogokan Pekerja di Kuwait Memicu Naiknya Harga Minyak Dunia

Bisnis Energi - (20/4/2016), Pemogokan yang dilakukan oleh pekerja di Kuwait menjadi penyebab melonjaknya minyak dunia lebih dari 3% serta dibayangi oleh setimen bearish setelah para produsen minyak dunia yang tergabung didalam OPEC gagal mencapai kesepakatan pada minggu kemarin untuk membekukan produksi minyak.
Di kutip Reuters, Rabu (20/4/2016), harga minyak mentah brent ditutup naik USD 1,12 ke level USD 44,03 per barel, sedangkan harga minyak mentah USA, West Texas Intermediate naik USD 1,30 ke level USD 41,08.

Pemicu kenaikan harga minyak ini adalah pemogokan masal oleh ribuan pekerja minyak di Kuwait sampai dengan hari ketiga untuk memprotes rencana reformasi gaji dan pemotongan produksi minyak mentah hingga 1,5 juta barel per hari (bph), dikutip dari juru bicara kantor berita KUNA.

Pada akhirnya Kuwait memangkas jumlah produksi minyaknya rata-rata sebesar 2,8 juta barel. Selain itu, laporan dari pemadaman listrik yang mengarah ke penurunan produksi sekitar 200.000 barel per hari di Venezuela dan api pipa di Nigeria yang mungkin telah mengurangi produksi sampai 400,000 bph.

Juru bicara pekerja minyak di Kuwait mengatakan bahwa pemogokan ini akan terus berlangsung hingga rencana reformasi gaji tersebut di batalkan.

Menurut para analis, pemogokan massal pekerja minyak di Kuwait ini kemungkinan tidak akan lama dan berharap harga akan ditekan lagi karena pasar cenderung kembali fokus pada kelebihan pasokan. Ini akibat kegagalan eksportir minyak dalam pertemuan Minggu kemarin.

Tidak adanya kata sepakat atas pembekuan produksi minyak OPEC dan Non OPEC pada pertemuan akhir pekan kemarin di Doha setelah Arab Saudi menuntut Iran juga bergabung.

Iran telah menyatakan berulang kali bahwa akan memprioriataskan kembali pasarnya setelah pra-sanksi tingkat produksi minyak mentah. Ekspor minyak mentah Iran telah meningkat menjadi sekitar 1,75 juta barel per hari sepanjang bulan ini,  dari sumber industri dan data pengiriman. Ekspor minyak Iran rata sekitar 1,6 juta barel per hari pada bulan Maret kemarin.

(Sumber: www.sindonews.com)

Komentar

Postingan Populer