Melihat anjloknya harga batubara

Bisnis Energi,  melihat perkembangan harga batubara acuan (HBA) 2014 di dalam negri, terus mengalami penurunan sampai dengan 11.7 point sejak bulan Januari. Pada bulan Januari HBA indek 81.9 USD dan sekarang sudah menembus angka 70.2. 

Penurunan harga juga terjadi untuk harga batubara dunia seperti ICI dan NewC. ICI mengalami penurunan 9.82 point, dari 83.22 bulan Januari menjadi 73.40 dengan acuan indeks rata-rata untuk kalori 6500 GAR. Untuk NewC juga mengalami penurunan 13.05 point dari 82.44 pada bulan Januari dan  69.44.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, R. Sukhyar mengatakan menurunya HBA lantaran formula penyusunannya mengacu pada rata-rata harga komoditi batubara di Indeks ICI-1 (Indonesia Coal Index), Index Platts-59, NEX (New Castle Export Index) dan GC (New Castle Global Coal Index). "Karena harga batubara dunia turun, jadinya HBA juga turun. Kita kena imbasnya," kata Sukhyar di Jakarta, Rabu (13/08). Sukhyar menjelaskan penurunan harga disebabkan oleh melimpahnya pasokan batubara di pasar internasional. Pasokan tersebut tidak hanya berasal dari Indonesia tapi dari Australia dan Amerika Serikat yang juga membanjiri pasar. Negara adidaya itu melepas batubaranya lantaran mengembangkan shale gas untuk pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri.(Sumber www.beritasatu.com). 

Aktifitas Penambangan

Pelemahan harga indeks ini memberikan penekanan bagi pengusaha tambang batubara yang menjual batubaranya untuk ekspor. Batubara dengan kalori rendah 3800 GAR  dijual dengan bandrol yang cukup murah berkisar 26.28 - 26.75 USD/Ton. Hal ini akan mendorong perusahaan tambang batubara untuk melakukan pengurangan ongkos produksi per ton dan melakukan perubahan untuk target market dalam negeri. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan merubah planing penambangan dengan memilih area penambangan dengan ratio kupasan tanah (stripping ratio) yang lebih kecil. 

Indeks Harga Batubara Periode Januari - Agustus 2014