News and Notes
PLN Batubara Tak Gunakan Belanja Anggaran 2011-2012 sesuai Perencanaan
August 25, 2014 @ 10:35 am
Jakarta, EnergiToday
-- Dalam dua tahun belakangan, PLN Batubara menjadi buah bibir di
lingkup internal PLN. Penyebabnya adalah belanja anggaran 2011-2012
senilai Rp 800 miliar dipakai tidak sesuai dengan perencanaannya.
Akibatnya, direksi PLN menaruh kecurigaan pada anak usahanya itu.
Seorang pejabat tinggi PLN mengatakan,
suntikan dana Rp 800 miliar semula direncanakan untuk dipakai PLN
Batubara guna membeli batu bara yang kemudian akan dipasok buat sejumlah
PLTU. Namun, saat Dahlan Iskan menjabat direktur utama pada 2010, PLN
Batubara didorong memutus ketergantungan PLN terhadap calo pemasok batu
bara. "Perusahaan itu kemudian diarahkan membeli langsung ke pemilik
tambang," katanya, seperti dilaporkan Harian Tempo, Senin (25/08).
Perusahaan jasa akuntan publik Ernst and
Young (E&Y) kemudian disewa untuk mengaudit penggunaan dana
tersebut. Hasil auditnya menyebutkan banyak cadangan batu bara yang
tidak sesuai dengan kontraknya. Misalnya, volume cadangan tak sebesar
yang disebutkan dalam kontrak kerja sama, kandungan kalori tak sesuai
dengan perjanjian, lokasi pertambangan batu bara jauh dari akses
infrastruktur, bahkan ada pula yang bodong.
Audit E&Y itu juga menemukan
kecerobohan direksi PLN Batubara yang berani membayar uang muka kepada
pemilik kuasa pertambangan tanpa jaminan. Salah satunya adalah
pembayaran uang muka untuk wilayah KP di Sumatera, seperti Jambi dan
Bengkulu, yang nilainya Rp 480-560 miliar. (rr/kt) --- Sumber www.energitoday.com
Komentar