Hadiah Nobel untuk Penemu Lampu Hemat Energi LED Biru

Bisnis Energi (8/10/2014), Hadiah Nobel Fisika kepada para penemu lampu hemat energi diberikan kepada tiga ilmuwan Jepang, Isamu Akasaki (85), Hiroshi Amano (54) dan Shuji Nakamura (54) di Stockholm, Swedia (7/10/2014). Penemuan ini mendapat dukungan oleh Akademi Pengetahuan Kerajaan Swedia terhadap perjuangan melawan pemanasan global dan perang terhadap kemiskinan.
Ketiga ilmuwan Jepang tersebut mendapat penghargaan prestisius atas prestasi mereka menemukan dioda pemancar cahaya (light emitting diode/LED) warna biru.
"Ketika Isamu Akasaki , Hiroshi Amano dan Shuji Nakamura menghasilkan sinar cahaya biru terang dari semikonduktor mereka pada awal 1990, mereka memicu transformasi fundamental dalam tekonologi pencahayaan," ungkap pernyataan Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia (RSAS) di laman resmi Hadiah Nobel, www.nobelprize.org.
Penemuan LED warna biru ini adalah merupakan terobosan yang sangat penting didalam memproduksi lampu LED warna putih. Sebelumnya LED warna hijau dan merah telah ditemukan sejak pertengahan abad ke-20, namun tanpa LED warna biru, pancaran LED warna putih tidak dapat dihasilkan.
Para ilmuwan seluruh dunia telah gagal menemukan cara membuat LED warna biru ini selama tiga dasarwarsa. Sampai akhirnya Akasaki dan Amano pada waktu itu tengah melakukan riset bersama di Universitas Nagoya dan Nakamura yang secara terpisah melakukan riset sendiri saat bekerja di perusahaan Nichia Chemicals, melakukan terobosan baru.
Saat sekarang LED putih banyak kita jumpai di sekitar kita dan tiap hari kita gunakan seperti lampu penerangan hemat energi, layar komputer, televisi dan telepon seluler.
"Bohlam lampu menerangi abad ke-20, (tetapi) abad ke-21 ini akan diterangi dengan lampu-lampu LED," Ujar RSAS seperti dikutip di Harian Kompas, Rabu (8/10/2014).
Banyak manfaat apabila menggunakan lampu LED ini, seperti pancaran sinar putih yang lebih terang, sangat hemat energi dan lebih tahan lama. RSAS mencatat, sekitar seperempat dari total pemanfaatan energi listrik dunia adalah untuk penerangan. Sehingga lampu lampu LED ini sangat besar kontribusinya didalam upaya penghematan sumber daya alam.
"Konsumsi material juga menurun drastis karena lampu-lampu LED dapat tahan lama hingga 100.000 jam dibandingkan dengan bohlam lampu biasa yang hanya tahan sampai dengan 1.000 jam atau lampu fluoresens yang dikenal dengan lampu neon yang hanya 10.000 jam,"papar RSAS sebagai penanggung jawab memilih peraih Hadiah Nobel Fisika dan Kimia itu.
"Saya yakin Alfred Nobel akan senang dengan (penerima) hadiah ini. Ini benar-benar sesuatu yang akan memberikan manfaat bagi banyak orang,"kata anggota Komite Nobel, Per Delsing.

Semoga bermanfaat. Bravo!!!

Komentar

Postingan Populer