PT Pertamina Gas (PERTAGAS) telah Memulai Pembangunan Proyek Pipanisasi Gas untuk kebutuhan Jawa Tengah dan Jawa Timur

proyek pipa gas
Jakarta - Bisnis Energi (10/10/2014), Untuk menjamin pasokan gas di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur akan segera terwujud setelah anak perusahaan Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas) telah memulai pembangunan proyek pipanisasi sepanjang 271 km di Bojonegoro.
Presiden Direktur PT Pertagas Hendra Jaya mengatakan pipa gas ini dibangun dengan menggunakan konsep open access dan telah diresmikan oleh Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung lihat juga posting dengan judul Menko Perekonomian meresmikan Fasiltas Produksi Minyak dan Proyek Pembangunan 9 PLTU, 1 PLTP serta Proyek Migas senilai USD 7,974 Milyar.

Pembangunan pipanisasi ini memiliki kapasitas penyaluran gas sebanyak 500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan menetapkan kontraktor proyek pelaksana adalah konsorsium PT Wijaya Karya (Persero), PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor dan PT Kelsri, sebagaimana dikutip dari www.bisnis.com, Jum'at, (10/10/2014).
"Pengerjaan proyek ini memakan waktu 18 bulan dan akan siap beroperasi pada kuartal I/2016,"ujarnya dalam keterangan pers yang disampaikan Chairul Tanjung, Rabu (8/10/14).
Proyek pipanisasi ini akan memotong empat kabupaten atau kota di Jawa Tengah dan tiga kabupaten di Jawa Timur yang dimulai dari metering station Gresik Pertagas dan berakhir di Tambak Lorok.
Hendra mengatakan bahwa pembangunan ruas pipa baru ini menelan investasi sebesar USD 515,7 juta atau sekitar Rp 6,1 trilliun.
PT Pertagas telah mendapatkan alokasi gas axcess dari Jawa Timur yang berasal dari Kangean sebesar 30 MMSCFD pada 2016. Selain itu, pada 2019 Pertagas juga mendapat suplai gas Cepu Lapangan Tiung Biru dan Cendana sebesar 100 MMSCFD, serta potensi gas Cepu lapangan Alas Tua sebesar 110 MMSCFD mulai 2022.
"Pembangunan proyek ini memiliki arti strategis, tidak saja dalam mendukung program pemerintah dalam konversi BBM ke gas untuk bahan bakar industri, juga mewujudkan infrastruktur gas yang terintegrasi di Pulau Jawa sebagai penopang perekonomian nasional,"demikian ungkap Hendra.
Tahun depan bahan bakar gas ini akan menjadi sumber energi penyeimbang atas penggunaan bahan bakar minyak di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Semoga kedepan potensi gas alam ini akan semakin banyak digunakan untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.
Semoga bermanfaat. Bravo!!!

Komentar

Postingan Populer