ICW Menemukan Kejanggalan Perhitungan Kenaikan Harga BBM dan Elpiji 12 Kg

bisnisuntung7.blogspot.com
Jakarta - Bisnis Energi (7/1/2015), Penetapan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar bulan Januari 2015 oleh Pemerintah, menyisakan kejanggalan didasarkan perhitungan ulang yang dilakukan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW). Begitu juga di dalam penetapan harga gas Elpiji 12 kilogram yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero).
"Berdasarkan perhitungan ulang ICW terdapat beberapa kejanggalan,"ungkap Firdaus Ilyas, Peneliti ICW, seperti dikutip dari berita online vivanews.com (6/1/2015).
Firdaus mengatakan bahwa perhitungan ICW memperkirakan harga keekonomian BBM jenis premium bulan Januari 2015 adalah sebesar Rp.7.013,67 per liter, sedangkan harga penetapan oleh Pemerintah adalah sebesar Rp7.600 per liter.
"Sehingga penetapan harga premium versi pemerintah berpotensi lebih mahal sebesar Rp586,33 per liter,"ungkapnya.
Menurut perkiraan harga patokan BBM jenis solar per Januari 2015 adalah sebesar Rp6.607,53 per liter, sedangkan harga solar yang telah ditetapkan pemerintah saat ini adalah sebesar Rp7.250 per liter. Penetapan harga tersebut diklaim pemerintah masih disubsidi sebesar Rp1.000 per liter.
Firdaus menambahkan, beban subsidi BBM jenis solar yang ditanggung negara sebesarnya bukan Rp1.000 per liter, tapi hanya sebesar Rp303,18 per liter. Jumlah tersebut didasarkan atas asumsi harga jual solar sebesar Rp7.250 per liter dikurangi PPN dan (Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor).
Selanjutnya Firdaus juga memaparkan atas perkiraan harga keekonomian gas elpiji 12 kilogram (kg) bulan Januari 2015 adalah Rp9.508 per kg, tapi Pertamina justru menyesuaikan harga Elpiji 12 kg per 2 Januari 2015 sebesar Rp11.225 per kg atau Rp134.700 per tabung.
"Terjadi potensi pemahalan (mark up) harga Elpiji tabung 12 kg sebesar Rp1.717 per kg atau Rp20.600 per tabung,"ungkapnya.
"Sehingga secara keseluruhan potensi pemahalan harga terkait penetapan harga BBM jenis premium dan solar serta Elpiji 12 kg untuk bulan Januari 2015 sebesar Rp2,479 triliun,"ungkap Firdaus.
(Sumber vivanews.com, Selasa, 6/1/2015) 


   

Komentar

Postingan Populer