Para Pekerja di Perusahaan Minyak di AS Mogok Kerja

Jakarta - Bisnis Energi (4/2/2015), Serikat Pekerja Perusahaan Minyak di beberapa negara bagian di Amerika Serikat melakukan aksi pemogokan kerja dan meminta para pekerja di 9 Kilang AS berhenti karena banyaknya kontrak kerja yang tidak jelas.
Seperti dilansir dari CNN, beberapa dari kontrak kerja tersebut habis masa berlakunya tapi belum ada keputusan untuk diperpanjang. Kontrak-kontrak ini berasal dari puluhan fasilitas minyak di Amerika Serika.
Negosiasi antara serikat pekerja dengan para produsen minyak seperti Shell dan ExxonMobil, berujung buntu. Para pekerja menolak tawaran yang diberikan perusahaan untuk kelima kalinya.

"Shell masih akan beroperasi secara normal menggunakan rencana cadangan. Negosiasi akan dilanjutkan secepatnya supaya para pegawai kembali bekerja,"ujar juru bicara Shell, Ray Fisher seperti dikutip CNN, Selasa (3/2/2015).
Sementara ExxonMobil mengaku masih dalam proses negosiasi.
"Kami masih menggelar negosiasi bersama serikat pekerja dengan itikad baik,"kata juru bicara ExxonMobil, Todd Spitler.
Para pekerja melalui Serikat Pekerja mengajukan beberapa persyaratan ke Perusahaan agar mereka bisa kembali bekerja, yakni mulai dari kenaikan gaji, asuransi yang bisa mencover lebih luas, mengurangi jumlah pekerja yang tidak tergabung dalam serikat dan lain-lain.
"Masalahnya perusahaan minyak itu terlalu rakus untuk bisa membuat perubahan positif di lingkungan kerja. Mereka lebih mementingkan produksi daripada perubahan kesehatan dan keselamatan pekerja,"ujar Wakil Ketua United Steelworkers, Tom Conway.
(Sumber: berita online www.geoenergi.com)


Komentar

Postingan Populer