Harga Minyak Dunia Akan Turun Lagi Menurut JP Morgan Indonesia

Jakarta - Bisnis Energi (29/4.2015), Menurut Managing Director Senior Country Officer JP Morgan Indonesia, Haryanto T Budiman bahwa potensi konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah sebagai penghasil minyak bumi terbesar dunia membuat harga minyak dunia tidak stabil.
"Harga minyak ini penuh dengan ketidakpastian. Di satu sisi, perang yang terjadi di Yaman berdampak pada kenaikan harga minyak," kata dia di Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Menurut Haryanto masih ada faktor lain yang membuat harga minyak dunia berpotensi kembali mengalami penurunan, yaitu dikeluarkannya Iran dari keanggotaan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC).
"Kalau misalnya terjadi kesepakatan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran, dimana Iran dikelurkan dari negara pengekspor minyak oleh Amerika, maka Iran bisa mengekspor minyaknya dengan bebas,"ujarnya.
Bila hal ini terjadi maka pasokan minyak dunia akan kembali mengalami kenaikan dan harga minyak otomatis akan kembali anjlok seperti sebelumnya.
"Jadi ada kenaikan suplai. Kalau terjadi kesepakatan seperti itu, harga minyak akan turun lagi,"kata dia.
Haryanto melanjutkan bahwa penurunan harga minyak ini akan membawa keuntungan bagi negara-negara maju seperti Amerika yang merupakan negara pengekspor minyak.
"Dan untuk negara-negara maju, yang notabenenya pengimpor minyak seperti AS, mereka diuntungkan dengan harga minyak yang rendah,"jelasnya.
Ini karena porsi pendapatan masyarakat di negara maju yang biasanya dibelanjakan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) bisa dialihkan ke hal lain karena murahnya harga BBM.
"Disposable income dari masyarakat Amerika akan meningkat. Mereka sebelumnya menghabiskan uang buat beli bensin untuk transportasi dan lain-lain berapa. Di inflasi tidak kelihatan karena tidak ada kenaikan harga, spend uang untuk logistik malah turun dengan turunnya harga minyak itu. Jadi ini masih faktor yang sangat penting," tandasnya.
(Sumber bisnis.liputan6.com) 

Komentar

Postingan Populer