Sejarah Bisnis Energi di Nusantara

By Hendro



Jakarta-BisnisEnergi, Hari ini saya mau mengajak anda untuk melihat sejarah perkembangan industri energi di Indonesia secara umum saja sebagai bahan pengetahuan. Mudah-mudahan bermanfaat (pasti bermanfaat dong...).

Sejarah perkembangan energi ini saya ulas sejak jaman Belanda tahun 1602 sampai dengan tahun 1902.
sejarah bisnis energi di nusantara
A.J.Ziljker (www.myheritage.nl)

Mulai Tahun 1602
Pemerintah Belanda membentuk VOC, mereka selain menjual rempah-rempah juga mulai melakukan perdagangan hasil pertambangan, pada tahun 1652 mulailah dilakukan penyelidikan berbagai aspek ilmu alam oleh para ilmuwan dari Eropa.

Tahun 1850
Pemerintah Hindia Belanda membentuk Dienst van het Mijnwezen (Mijnwezenn-Dinas Pertambangan) yang berkedudukan di Batavia untuk lebih mengoptimalkan penyelidikan geologi dan pertambangan menjadi lebih terarah.
 
Tahun 1859
Belanda menjajah Indonesia dengan beralih mengalihkan perhatiannya dari kayu ke bahan bakar minyak sejak pertemuan energi fosil tersebut oleh Kolenel Drake di Tetusville, Pennsylvania.

Tahun 1871
Belanda berhasil menemukan lapangan sumur minyak dangkal melalui Jan Reering yang kemudian mulai pengeboran di lereng Gunung Ciremai, Cibodas, Jawa barat. Pengeboran dilakukan dengan peralatan yang sangat sederhana dengan hanya menggunakan tenaga Lembu.

Tahun 1880-1898
Aeilko Jana Ziljker seorang inspektur perkebunan berkebangsaan Belanda di daerah Langkat, Sumatra Utara meneruskan pencarian minyak dengan modal didatangkan dari Belanda membentuk perusahaan minyak pertama di Pulau Jawa. Setelah melakukan beberapa kali pemboran akhirnya membuahkan hasil BINGGO!!!!! ditemukanlah minyak yang dikenal dengan sebutan Telaga Tunggal 1. Ziljker mengkomersialkan perusahaan miliknya dengan mengubah “Provisional Sumatra Petroleum Company” menjadi terkenal di benua Amerika dan Eropa. Tanggal 16 Juni 1898 perusahaan menuliskan tinta sejarah di Den Haag dengan tulisan “Royal Dutch Company for the Working Of Petroleum Wells in the Dutch Indies”.
De Gelder  mengambil alih pekerjaan setelah Ziljker tutup usia pada tahun 1890. Dia menemukan ladang minyak baru dan terus mengembangkan perusahaanya. Tahun 1898 Royal Dutch meresmikan pelabuhan minyak pertama di Pangkalan Susu, Sumatra Utara.

Tahun 1900-1907
Telah banyak ditemukannya sumur minyak baru di berbagai wilayah Nusantara seperti di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Timur dan Tengah serta Kalimantan Timur. Dan pada 1902 Shell dan Royal Dutch membentuk usaha patungan untuk menangani pengiriman dan pemasaran kedua perusahaan dengan nama Royal Dutch/Shell Group of Company. (Sumber: migasreview.com; www.shell.co.id)

Komentar

Postingan Populer