Pemanfaatan LNG Pada Sektor Transportasi Diprediksi Meningkat menjadi 1,3 Juta Ton di Tahun 2019

Jakarta - Bisnis Energi (28/10/2014), Pemanfaatan LNG pada sektor transportasi dan alat berat diprediksi meningkat dari 0,4 juta ton per tahun pada 2015 menjadi 1,3 juta ton pada 2019. Peningkatan kebutuhan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas mengalami banyak kendala. Namun, PT Pertamina (Persero) terus mengupayakan dengan melakukan perpaduan penggunaan bahan bakar (dual fuel) antara liquefied natural gas (LNG) dan solar untuk mobil tangki BBM dengan komposisi masing-masing 57% dan 43%, demikian dikutip dari Harian Media Indonesia, Selasa (28/10/2014).
 Hanung Budya sebagai Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina mengatakan pemanfaatan dual fuel ini akan menghemat penggunaan solar sekitar 3.500 kiloliter (KL) per bulan.
"Ini batu loncatan besar untuk Indonesia dalam rangka konversi BBM ke gas untuk transportasi darat,"katanya saat meresmikan LNG sebagai bahan bakar mobil tangki Pertamina di Terminal BBM Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ia menambahkan saat ini Pertamina memiliki 2.100 mobil tangki BBM, dengan patokan harga jual LNG sebesar Rp8.900 per liter, konversi ini lebih effisien sekitar 30% ketimbang menggunakan solar non subsidi seharga Rp12.000 per liter.
"Jika seluruh mobil tangki tersebut dikonversi, penghematan biaya dapat mencapai Rp280 miliar per tahun,"ujar Hanung.
Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto mengatakan bahwa pada awal pasokan LNG untuk program konversi ini bersumber dari PT Bada NGI, yang bekerjasama dengan anak perusahaan Pertamina yakni PT Pertamina GAs dan PT Nusantara Regas.
"LNG memang cocok digunakan untuk heavy duty vehicles, seperti mobil tangki BBM, truk dan alat pertambangan, serta truk besar untuk jarak tempuh yang jauh,"katanya.
(Sumber: Media Indonesia, Selasa,28/10/2014)
 

Komentar

Postingan Populer