Briket Batubara

Apa itu briket batubara ?
Hari ini, Jum'at (5/12/2014) banyak berita online memberitakan tentang briket batubara yang belum dimaksimalkan sebagai sumber energi murah dan dapat mengurangi subsidi Pemerintah atas gas elpiji. Apa sebenarnya briket batubara tersebut.
Briket adalah sebuah cetakan blok bahan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batubara, briket arang, briket gambut dan briket biomassa.
Khusus briket batubara adalah briket yang berasal dari limbah batubara yang tidak laku dijual, biasanya terdapat ditempat penumpukan batubara diarea pelabuhan muat (Jetty) dan area penimbunan sebelum dipecah-pecah (crusher). Limbah ini masih dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat briket batubara.

Briket batubara ini dibuat dengan menekan dan mengeringkan campuran bahan menjadi blok yang keras. Metoda ini umum digunkan untuk batubara yang memiliki nilai kalori rendah atau serpihan batubara agar memiliki tambahan nilai jual dan manfaat. Briket ini sangat banyak digunakan di industri kecil dan rumah tangga.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat briket ini sebaiknya memiliki kadar air rendah agar kalori yang dihasilkan lebih tinggi. Keberadaan bahan volatil juga mempengaruhi laju pembakaran briket. Bahan yang memiliki kadar volatil tinggi akan mudah cepat terbakar.

Mesin pembuat briket
Untuk membuat briket dibutuhkan mesin yang dapat digunakan untuk memproses limbah dan residu usaha kehutanan dan pertanian menjadi briket. Sebelum briket jadi, bahan mentah harus diberikan perlakuan tertentu seperti pemurnia dan pengecilan ukuran partikel.
Mesin press briket bekerja dengan tiga mekanisme dasar:
- Tipe ulir (screw type): briket ditekan dengan memanfaatkan mekanisme (ulir archimedes)
- Tipe stamping, yaitu mekanisme menekan dengan tuas sehingga seolah bahan baku briket "terinjak" dan membentuk briket yang padat. Tipe ini dimungkinkan briket dibuat dalam berbagai bentuk ukuran.
- Tipe hidrolik yang bekerja dengan menakisme hidrolik.

Pada umumnya briket dianggap baik apabila:
- Tidak berasap dan tidak berbau disaat pembakaran.
- Mempunyai kepadatan yang cukup agar tidak mudah hancur saat dipindahkan.
- Menghasilkan suhu pembakaran yang tetap sekitar lebih kurang 350 derajat celcius dengan jangka waktu pembakaran yang cukup lama berkisar 8-10 jam.
- Gas hasil pembakaran bukanlah gas karbon monoksida yang cukup tinggi.

Sifat pembakaran briket sangat ditentukan oleh mutu dari briket batubara. Berikut beberapa hal yang perlu dicermati antara lain:
- Karalteristik pembakaran briket batubra (lama dan suhu pembakaran) sangat ditentukan dari nilai kalori batubara.
- Banyaknya udara yang terbakar (air supply). Makin banyak udara yang ikut terbakar, makin pendek waktu pembakaran briket. Makin banyak udara yang diumpankan, makin pendek waktu pembakaran briket walaupun diperoleh suhu maksimum yang lebih tinggi.
- Makin tinggi nilai kalori batubara yang dipakai sebagai bahan baku briket, makin lama waktu pembakaran dan makin tinggi suhu yang dihasilkan.
(Sumber: Buku Rekayasa Gambut, Briket Batubara dan Sampah Organik, Sukandarrumidi & Wikipedia.bahasa indonesia.co.id)





Komentar

Postingan Populer